Dunia usaha bidang fashion umumnya di daerah kurang mendapatkan fasilitasi, beda jika di kota besar terutama di kota yang menjadi sentra seperti Bandung, Solo, Pekalongan dan beberapa kota lainnya di Indonesia.
Untuk Pemerintah kabupaten Purbalingga sendiri bidang usaha tersebut bisa dibilang cukup mendapat perhatian karena Kabupaten Purbalingga bukanlan kota yang menonjolkan usaha di bidang tersebut akan tetapi bentuk perhatian tersebut kelihatan dari beberapa kegiatan khususnya melalui Dinas Koperasi dan UKM. Sebagaimana yang sudah dilakukan ada fasilitasi fasilitasi mesin untuk menunjang proses produksinya.
Tahun ini Kabupaten Purbalingga melalui Dinas Koperasi dan UKM mendapatkan dana bagi hasil cukai tembakau yang alokasi kegiatannya untuk meningkatkan SDM penjahit Purbalingga dan keluarga buruh rokok dan bentuk kegiatannya adalah pelatihan.
Pada hari Kamis, 30 Mei 2024 Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Purbalingga sudah mulai menyelenggarakan Pelatihan Pola Desain Baju/Pakaian. Pelatihan yang bersumber dari Anggaran Dana bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau ini akan dilaksanakan selama 3 hari (30 mei – 1 juni 2024) dan diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari anggota AFDEGA, penjahit purbalingga, keluarga buruh rokok PT. Mitra Karya Tri Utama, serta beberapa peserta P3KE.
Pelatihan Pola Desain Baju dibuka oleh Bapak Kepala DINKOPUKM, Bp Endi Astono, S.Sos yang dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai Program Layanan dan Fasilitasi PEMDA melalui DINKOPUKM diantaranya menjeleskan terkaiat fasilitator yang dimiliki oleh Dinas Koperasi dan UKM Purbalingga seperti PLUT, Pendamping Kecamatan, Tuka Tuku dan pendamping DAK. Ini adalah fasilitator yang setelah kegitan tersebut bisa dijadikan sebagai pendamping saat menemui kendala usaha atau untuk mengembangkan usahanya.
Pelatihan tersebut selain mengundang Ibu Dian Nur Fitriyah, S.Pd; dan Ibu Ari Sulasih, S.Pd yang merupakan guru Tata Busana SMK N 1 Bojongsari sebagai narasumber selain itu mengundang juga narasumber dari Jakarta yang memang sudah ahli dari Indonesian Fashion Chamber yaitu Ibu Lisa Fitria.
Peserta dibagi menjadi 2 kelas, Kelas pertama merupakan kelas pola dan menjahit (peserta AFDEGA dan Penjahit Purbalingga), kelas kedua merupakan kelas mengukur dan membuat pola dasar (peserta keluarga buruh rokok & P3KE)
Tujuan dari kegiatan tersebuut adalah utamanya memberikan kemampuan kepada keluarga buruh rokok untuk bertumbuh kembang menjadi pengusaha khususnya bidang fashion dan dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Selain itu juga meningkatkatkan kemampuan untuk penjahit yang sudah berjalan agar lebih meningkat dan berkembang lagi. Untuk mengembangkan usaha bukan hanya ketrampilan saja yang dibutuhkan akan tetapi semangat, motivasi dan mindset juga harus dirubah, untuk itu sangat perlu adanya pendampingan pasca pealtihan. Seperti yang sudah disampaikan oleh kepala dinas Koperasi dan UKM Bp Endi Astono, S.Sos bahwa ada beberapa pendamping yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dari usahanya untuk mendampingi usahanya. Disini dibutuhkan peran aktif juga dari pelaku usaha seperti kemauan untuk ke dianas konsultasi atau menghubunginya dan mau mengikuti arahan arahan yang diberikan pendamping untuk pengembangan usahanya.
Dari beberapa peserta mengharapkan adanya kegiatan pelatihan lanjutan untuk meningkatkan kemampuannya, karena dari kegiatan tersebut dirasa sangat bermanfaat sekali ilmunya, banyak hal baru yang didapat dalam kesempatan tersebut akan tetapi masih banyak lagi yang perlu dipelajari. Jika ada kesempatan pelatihan seperti ini pembelajaran sangat maksimal sekali beda Ketika harus belajar sendiri, Itu baru segi ketrampilan belum dari menejerialnya. Untuk itu peserta mengarapkan adanya pelatihan lanjutan.
[…] Pelatiahan Pembuatan Aksesoris, Rabu, 21 Agustus 2024, Dinas Koperasi dan UMKM menjalankan Kembali kegiatan yang bersumber dari Bagi Hasil Cukai Tembakau atau lebih sering disebut dengan DBHCHT, anggaran tersebut dipergunakan untuk Pelatihan Pembuatan Aksesoris yang dilaksanakan di SMK N 1 Bojongsari Purbalingga. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari yaitu Rabu – Jumat atau 21 s/d 23 Agustus 2024, dengan peserta 50 orang yang diambil dari data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), buruh pabrik dan Masyarakat lainnya. […]